Salah satu tradisi dan kebiasaan baik yang selalu dilakukan umat Islam, terutama di bulan Muharram, adalah mengusap kepala anak yatim saat memberikan santunan.
Pada hari ke 10 Muharram Asyura, para dermawan datang menghibur anak-anak yang kehilangan orang tuanya. Mereka rela memberikan hartanya kepada anak yatim agar mereka bisa hidup lebih kuat dan mandiri di masa depan.
Apa yang orang Muslim lakukan adalah langkah positif menuju keselamatan
Penderitaan seperti apa yang dirasakan anak yatim? Tentu saja tidak hanya satu hari. Karena kebutuhan mereka tidak berakhir hari itu juga.
Selain di bulan Ashura, kondisinya membutuhkan perhatian. Dengan begitu Anda mendapatkan prioritas dan kehormatan merawat mereka.
Sangat penting untuk diketahui bahwa jika kita ingin membahagiakan anak yatim, kita tidak hanya harus membahagiakan anak yatim, tetapi juga keluarganya. Karena bila berlaku khusus untuk anak yatim, maka anggota keluarga seperti ibu, bapak dan wali anak yatim tidak diperbolehkan untuk menikmati kesenangan (makan). Mereka juga sangat membutuhkannya dan berharap dapat menggunakannya secara lebih efektif dan produktif untuk merawat anak yatim piatu. Mari kita lihat manfaat membantu anak yatim.
1) Pertama, kebebasan dari pendusta agama.
Allah SWT berfirman:
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِ، فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَ
Artinya:"Apakah kamu mengetahui orang-orang yang mengingkari agama?' inilah orang yang menghardik anak yatim:"(QS Al Ma'un 1-2).
Sikap mengingkari agama ini,tidak hanya reaksi bodoh terhadap nasib anak yatim, tetapi juga berani menggunakan kekayaan dan bertindak kejam terhadap anak yatim. tentang penggunaan harta anak yatim,
Allah SWT menggambarkan ancaman tersebut dalam firmanya:
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَٰلَ ٱلْيَتَٰمَىٰ ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِى بُطُونِهِمْ نَارًا ۖ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا
Artinya: “Sesungguhnya kamu yang zalim memakan harta anak yatim,sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala:" (neraka)” (QS An Nissa :10).
Larangan sewenang-wenang terhadap anak yatim dijelaskan dalam Al-Quran Surat ad-Duha sebagai berikut:
Allah SWT berfirman:
فَأَمَّا ٱلْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ
Artinya:"Oleh karena itu, anak yatim tidak dapat diperlakukan sembarangan:"(QS Ad Duha :9).
Maka jika kita ikut serta meringankan kehidupan anak yatim, baik berupa harta, pakaian, makanan, minuman, ilmu, dan lain-lain, maka kita akan terbebas dari golongan pendusta agama.
2) Kedua, dekat dengan Nabi Muhammad saw. Menyumbang kepada anak yatim merupakan kesempatan besar bagi kita dan harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Karena amalan ini merupakan salah satu faktor yang mendekatkan posisi kita di akhirat dengan Nabi saw.
Nabi saw bersabda:
أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا ، وَأَشَارَ بِالسَّبَابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا
Artinya:"Aku dan orang yang memelihara anak yatim di Surga seperti ini:" Ia mengsayaratkan dengan menunjuk dengan telunjuk dan jari tengahnya dan merenggangkan keduanya:"(HR Bukhori).
Setelah kiamat, siapa yang tidak ingin mengalami hari kebingungan dan kekacauan ketika bangun dari kubur? Semua orang menginginkan posisi seperti ini (pasti). Jangan lewatkan kesempatan untuk berkontribusi sesuai dengan keahlian Anda.
3) Ketiga, hati menjadi lembut dan penyayang. Kekerasan dan kelembutan pikiran adalah faktor baik dan buruk bagi kita. Jika pikiran sehat, maka seluruh tubuh akan sehat. Sebaliknya, bila buruk, setiap bagian tubuh menjadi buruk.Anak yatim piatu yang kita sayangi akan menenangkan dan memurnikan pikiran kita. Dan hiduplah dengan baik di mata Allah SWT. Menurut cerita, seorang sahabat mendatangi Nabi Muhammad saw dan mengadukan sikap keras kepalanya. Nabi bertanya kepadanya, "Apakah Anda ingin hati Anda dilunakkan dan kebutuhan Anda terpenuhi?"
اِﻣْﺴَﺢْ ﺭَﺃْﺱَ اﻟﻴَﺘِﻴْﻢِ ﻭَﺃَﻃْﻌِﻢِ اﻟﻤِﺴْﻜِﻴْﻦ
Mengelus kepala anak yatim merupakan salah satu bentuk ikatan sosial yang mempererat tali silaturahmi antara anak yatim dan orang tua angkatnya. Sikap ini mengandung cinta dan kasih sayang, yang akan meredakan ketakutannya dan akan mendapatkan pahala.
Rasulullah saw bersabda:
مَنْ مَسَحَ رَأْسَ يَتِيمٍ لَمْ يَمْسَحْهُ إِلَّا لِلَّهِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ مَرَّتْ عَلَيْهَا يَدُهُ حَسَنَاتٌ
Artinya: “Barang siapa mengusap kepala anak yatim hanya karena Allah, maka Allah akan merahmati setiap helai rambut yang melewati tangannya.” (HR Ahmad).
Imam al-Munawi, dalam kitabnya Faidh al-Qadir, menjelaskan cara mengelus kepala anak yatim dari atas kepala ke depan. Anak yatim berikutnya ke arah yang berlawanan, dari depan ke atas kepala.
Selain itu, dianjurkan untuk mengelus kepala anak yatim sambil berdoa.
جَبَرَ اللّٰهُ يُتْمَكَ وَجَعَلَكَ خَلَفًا مِنْ أَبِيْكَ
Artinya: “Semoga Allah memberi ganti atas keyatimanmu dan menjadikanmu pengganti (yang baik) bagi ayahmu.”
Ia memberikan makanan dan minuman saat mereka makan dan minum. Ini berikan tempat istirahat dan kesempatan untuk belajar dan menjadi manusia yang berguna.
4) Keempat: Rumah terbaik adalah tempat anak yatim diasuh dengan baik. Rumah yang diberkati yang penghuninya suka merawat dan memenuhi kebutuhan anak yatim.
Ia memberikan makanan dan minuman saat mereka makan dan minum. Ini berikan tempat istirahat dan kesempatan untuk belajar dan menjadi manusia yang berguna.
Rasulullah saw bersabda:
خَيْرُ بَيْتٍ فِي اْلمُسْلِمِيْنَ بَيْتٌ فِيْهِ يَتِيْمٌ يُحْسِنُ اِلَيْهِ وَ شَرُّ بَيْتٍ فِي اْلمُسْلِمِيْنَ بَيْتٌ فِيْهِ يَتِيْمٌ يُسَاءُ اِلَيْهِ
Artinya: “Sebaik-baik rumah bagi seorang muslim adalah yang memiliki anak yatim dan diperlakukan dengan baik. Dan seburuk-buruk rumah muslim adalah yang memiliki anak yatim dan diperlakukan dengan buruk:"(HR Ibnu Majah).
Membantu anak-anak Muslim yang kehilangan orang tuanya. Lihatlah dia dengan mata penuh kasih. Ingatlah mereka sebagaimana kalian mengingat kehidupan Nabi Muhammad saw yang ditinggalkan ayahnya saat masih dalam kandungan. Ibunya meninggalkannya ketika dia masih sangat muda (Nabi sudah menjadi yatim piatu). _(77)
Posting Komentar untuk "ANJURAN MERAWAT ANAK YATIM DAN PIATU"