JANGAN PERNAH TINGGALKAN SHOLAT KARENA ITU BEKAL KITA KE AKHIRAT
Allah SWT yang menciptakan alam semesta telah melimpahkan kemudahan kepada kita dalam beraktivitas dan beribadah di muka bumi ini. Semoga kita menjadi umat Nabi yang mulia, Nabi Muhammad Shallaahu 'alaihi wasalam, dan diberikan kesejahteraan kepadanya. Kita bisa aman di dunia ini dan di akhirat kelak.
Luangkan waktu hari ini untuk merenungkan salah satu isi kitab suci kita, yaitu kitab Al-Quran. Di antara surah-surah yang sering kita renungkan adalah surah yang banyak dibaca, atau surah yang pendek. Salah satu surah tersebut adalah surah al-Ma'aun. Surat ini membicarakan orang-orang yang tidak mau mengakui hak-hak Allah dan hak orang lain.
Allah Sabhanahu wata'ala berfirman:
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (1) فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (2) وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (3) فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5) الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ (6) وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ (7)
“Tahukah kamu orang-orang yang mendustakan hari pembalasan?- itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang sholat,(yaitu)orang-orang yang lalai dari sholatnya.orang-orang yang berbuat riya,dan enggan(menolong) dengan barang berguna:" (QS. Al Ma'uun: 1-7).
Perhatikan bahwa surah ini berbicara tentang hak Allah untuk mengimani (bukan mengingkari) Hari Pembalasan, untuk menjaga shalat, dan untuk tidak menonjolkan diri(riya). Sedangkan hak sesama adalah menyayangi anak yatim, memberi makan orang miskin, dan membantu orang lain dengan barang yang bermanfaat.
Di antara sifat-sifat yang mengabaikan hak-hak pada Alloh adalah:
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5)
“Celakalah orang-orang yang shalat (yakni) orang-orang yang lalai shalatnya:"(QS Al Ma’uun: 4-5).
Ibnu Abbas berkata: Yang dimaksud di sini adalah dengan orang-orang munafik.yaitu sholat di kala ada orang. dan enggan untuk shalat ketika sendirian. (Tafsir al-Qur'an al-Azhim, 7:662).
Dalam ayat ini tertulis لِلْمُصَلِّينَ (lilmushollin) bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang yang terbiasa shalat, lalu mereka lalai. yang dimaksud lalai dari sholat mencakup beberapa hal.
Tidak mengerjakan sholat sama sekali.
Lalai pengerjaanya dari waktu yang ditentukan oleh syariat islam, malah mengerjakanya di luar waktu yang ditentukan. (Syariat Islam).
Selalu mengerjakan terus-menerus (selamanya) di akhir waktu sholat ketika waktu sholat lainnya telah tiba.
Tidak memenuhi rukun sholat dan persyaratan sholat yang telah ditentukan.
Dalam pengertian ini, shalat tidak khusyuk dan tidak merenungkan apa yang dibaca didalam shalatnya,Antara di dalam sholat dan di luar sholat sifat dan tabiatnya sama saja(tidak punya efek apa-apa).
Lalai dari shalat mencakup semua makna di atas. Orang yang berwatak seperti itu dikatakan lalai dalam shalat. Jika dia memiliki semua sifat ini, maka sempurnalah kecelakaan untuknya dan semakin sempurna nifak amali padanya:"(Lihat Tafsir al-Quran al-Azhim, 7:662-663).
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga shalat bagi seluruh umat Islam. Selain itu, seperti yang dikatakan Syekh As-Sa'adi Rahimahulah, shalat itu adalah ketaatan dan bentuk kurbah yang paling utama.bahkan Sholat itu lebih penting dari puasa,tapi Sayangnya umat Islam terkadang lebih memilih puasa daripada shalat, dan puasa dianggapnya lebih penting daripada shalat.
Coba perhatikan Apakah setiap orang yang berpuasa mengerjakan shalat lima waktu? Pada kenyataannya, mungkin tidak. Meskipun tidak semuanya.
Lihatlah bahayanya orang yang meninggalkan shalat, disebutkan dalam hadits di bawah ini. Suatu ketika Abdullah Bin, Amr bin Al, Ash Radiyallahu 'anhuma, Nabi Shallallahu 'alaihi wasalam menceritakan tentang sholat.
Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda,
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوراً وَبُرْهَاناً وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَىِّ بْنِ خَلَفٍ
“Barangsiapa yang mendirikan shalat, maka ia akan mendapat cahaya, petunjuk, dan keselamatan di hari kiamat.” Barang siapa yang mengabaikannya, ia tidak akan mendapat cahaya, petunjuk, dan keselamatan di kemudian hari. Pada hari kiamat dia akan dikumpulkan bersama Qarun, Fir'aun, Haman dan Ubay bin Halaf” (HR Ahmad 2:169). Syekh Syu'aib al-Arnaut mengatakan bahwa sanad hadis ini adalah Hasan).
Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat biasa sibuk dengan hal-hal duniawinya seperti harta benda, kerajaan, kekuasaan, dan perdagangan. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang meninggalkan shalat. Aamiin.
kelak mereka yang meninggalkan shalat dikumpulkan bersama-sama mereka di bawah ini:
*Orang yang sibuk dengan harta dan melalaikan shalat maka akan dikumpulkan bersama Qorun.
*Mereka yang sibuk di kerajaannya sehingga melalaikan sholat maka akan dikumpulkan bersama Fira'un.
*Orang-orang yang sibuk dengan kekuasanya dan tidak shalat akan dikumpulkan bersama Haman (mentrinya Fira'un).
*Mereka yang selalu sibuk dengan perdaganganya sehingga mengabaikan shalat akan dikumpulkan bersama Ubay bin Halaf.
Lihat Ash-Shalah wa Hukmu Taarikihaa, halaman 37-38.
Dan besok di yaumil akhir, yang pertama kali di mintai pertanggungjawabnya ketika hidup di alam dunia adalah sholatnya.
Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَاِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِر. الحديث
Artinya :Artinya: "Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri seorang hamba pada hari kiamat dari amalnya adalah shalat. Jika shalatnya baik, sungguh ia beruntung dan sukses. Jika rusak shalatnya sungguh ia menjadi orang yang merugi." (HR Abu Dawud, An-Nasai dan At-Tirmidzi)
Posting Komentar untuk "KENAPA KITA JANGAN TINGGALKAN SHOLAT"