KISAH MUSUH NABI UBAY BIN KHALAF

KISAH MUSUH  NABI UBAY BIN KHALAF
  Ubay bin Khalaf (أبي بن خلف) adalah seorang tokoh atau pembesar Qurais yang kaya raya, yang selalu mengejek dan menghina Nabi Muhammad saw dengan kekayaannya.

 Ubay bin Khalaf merupakan anggota dari kelompok Syu’bah al-Syak, yaitu komunitas elit Qurais yang sangat membenci Rasulullah saw. Mereka selalu memerangi Rasulullah dan membantah semua ajaran yang di berikan kepadanya

 Pada suatu hari ia datang kepada Rasulullah dengan membawa tulang-tulang binatang yang sudah kering. Setelah ia bertemu dengan Rasulullah lalu ia berkata:

“Hai Muhammad, betulkah engkau berkata: “Kalau orang sudah mati akan hidup lagi?. Nabi saw menjawab: "Ya, betul begitu"

 lalu ia mematah-matahkan tulang-tulang yang dibawanya itu sambil berkata: “Engkau pendusta ! Mana mungkin, orang yang sudah hancur lalu dapat hidup lagi. Adakah tulang ini kelak akan hidup lagi ?”

Ia menunjuk kepada tulang-tulang itu, dan berkata lagi: “Engkau memang ada-ada saja, dan macam-macam yang kamu kemukakan kepada kami !”

Rasulullah dengan tenang menjawab: “Ya, ia pasti hidup lagi. Allah yang menghidupkannya. Dialah yang menghidupkan kamu, lalu mematikan kamu, lalu menghidupkan kamu lagi kelak. Dia Maha Kuasa. Kemudian Dia memasukkan kamu ke dalam api neraka jahannam !”.

Ia berkata lagi kepada Rasulullah dengan congkaknya : “Tidak akan mungkin, tulang yang sudah rusak dan hancur akan hidup lagi. Itu kan anggapanmu sendiri”.

Ketika itu Rasulullah diam, lalu turunlah wahyu Allah kepada beliau:

Allah SWT ɓerfirman:

فَلَا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ ۘاِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّوْنَ وَمَا يُعْلِنُوْنَ

Artinya:"Maka jangan sampai ucapan mereka membuat engkau (Muhammad) bersedih hati. Sungguh, Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan:"(QS Yasin :76).

اَوَلَمْ يَرَ الْاِنْسَانُ اَنَّا خَلَقْنٰهُ مِنْ نُّطْفَةٍ فَاِذَا هُوَ خَصِيْمٌ مُّبِيْنٌ

Artinya:"Dan tidakkah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani, ternyata dia menjadi musuh yang nyata:"(QS Yasin :77).

وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَّنَسِيَ خَلْقَهٗۗ قَالَ مَنْ يُّحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيْمٌ

Artinya:"Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya; dia berkata, "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?:"(QS Yasin :78).

قُلْ يُحْيِيْهَا الَّذِيْٓ اَنْشَاَهَآ اَوَّلَ مَرَّةٍ ۗوَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيْمٌ

Artinya:"Katakanlah (Muhammad), "Yang akan menghidupkannya ialah (Allah) yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk:"(QS Yasin :79).

ِۨالَّذِيْ جَعَلَ لَكُمْ مِّنَ الشَّجَرِ الْاَخْضَرِ نَارًاۙ فَاِذَآ اَنْتُمْ مِّنْهُ تُوْقِدُوْنَ

Artinya:"yaitu (Allah) yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu nyalakan (api) dari kayu itu:"(QS Yasin :80).

Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI_Tuhan yang akan menghidupkan kembali tulang belulang yang telah lapuk tersebut yaitu Allah yang menjadikan api untukmu dari kayu yang semula berupa pohon yang basah dan hijau. Begitu kayu itu kering, maka seketika itu kamu nyalakan api dari kayu itu dan dapat mengambil manfaat dari api itu. 

اَوَلَيْسَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يَّخْلُقَ مِثْلَهُمْ ۗبَلٰى وَهُوَ الْخَلّٰقُ الْعَلِيْمُ

Artinya:"Dan bukankah (Allah) yang menciptakan langit dan bumi, mampu menciptakan kembali yang serupa itu (jasad mereka yang sudah hancur itu)? Benar, dan Dia Maha Pencipta, Maha Mengetahui:"(QS Yasin :81).

اِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ

Artinya:"Sesungguhnya urusanya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu:"(QS Yasin :82).

فَسُبْحٰنَ الَّذِيْ بِيَدِهٖ مَلَكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَّاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ 

Artinya:"Maka Mahasuci (Allah) yang di tanganya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepadanya kamu dikembalikan:"(QS Yasin :83).

Setelah turun wahyu itu, Rasulullah lalu membacakan ayat-ayat itu, sebagai jawaban perkataan Ubay bin Khalaf tadi. Namun ia tetap tidak percaya juga.

Hidayah memang datangnya dari Allah taala, tetapi seseorang jangan berperilaku sombong dan congkak sehingga hidayah susah menembus hatinya. Kasus sebaliknya terjadi pada Abu Bakar Ash Shidiq. Ketika masuk Islam Nabi bersabda sebagai berikut:

مَا دَعَوْتُ اَحَدًا اِلىَ اْلاِسْلاَمِ اِلاَّ كَانَتْ لَهُ كَبْوَةٌ غَيْرَ اَبِى بَكْرٍ.

Artinya:"Tidaklah saya mengajak seseorang kepada Islam melainkan ada padanya maju-mundurnya, kecuali Abu Bakar.”

Maksudnya: Rasulullah ketika mengajak seseorang untuk mengikut Islam, mesti orang itu ada keraguan, kecuali Abu Bakar ra. Beliau ketika mengikut Islam adalah sudah dengan keinsyafan dan keyakinan sendiri, tidak ada rasa bimbang atau ragu sedikit pun.

Diriwayatkan: Pada suatu hari sahabat Abu Bakar ra dan Rasulullah serta para pengikut beliau (kaum muslimin) pergi ke masjid.

Setelah itu mereka duduk bersama di masjid. Abu Bakar mohon izin kepada Rasulullah untuk berdiri di tengah masjid dan berseru kepada kaum Musyrikin Quraisy agar supaya mereka itu sadar dan mau menerima seruan Allah dan Rasulnya.

Di kala itu Rasulullah menjawab: "Kita masih sedikit, hai sahabatku! Kita masih sedikit hai Abu Bakar!" Berkali-kali beliau mengatakan demikian kepada Abu Bakar ra.

Namun kelihatan oleh beliau bahwa Abu Bakar sangat berkeinginan hendak berdakwah. Oleh sebab itu kehendaknya yang baik itu akhirnya diizinkan oleh beliau Nabi saw.

Kemudian Abu Bakar berdiri ditengah-tengah masjid, lantas berpidato dengan suara keras menyeru kepada kaum musyrikin Qurais supaya mengikut seruan Allah dan Rasulnya, sedangkan Rasulullah di kala itu tetap duduk bersama-sama dengan kaum muslimin.

Setelah orang-orang musyrikin Qurais mendengar seruan Abu Bakar tersebut, mereka lalu datang mengeroyoknya. Mereka terus menerus memukulinya.

Dan akhirnya Abu Bakar tidak kuat menolak dan menahan pukulan-pukulan mereka sehingga beliau jatuh.

Ketika beliau mencoba hendak melarikan diri, dengan segera beliau ditangkap oleh ‘Utbah bin Rabi’ah seorang pemuka kaum musyrikin Quraisy, lalu beliau dibanting sehingga jatuh lagi, lalu diinjak-injaknya dengan sandalnya.

Tiba-tiba pada saat itu datanglah sekelompok orang dari keturunan keluarga Taimy yang masih musyrik juga. Kedatangan mereka itu sengaja hendak menolong beliau. Dengan segera mereka mencegah kaum musyrikin Qurais yang sedang memukuli Abu Bakar.

Lantaran itu terlepaslah beliau dari penganiayaan kaum musyrikin Qurais yang sangat kejam itu. Kemudian beliau dibawa pulang oleh sekelompok orang dari keturunan Taimy tersebut ke rumah Abu Quhafah, ayah beliau.

Setelah itu mereka lalu kembali ke masjid untuk menemui kaum musyrikin Qurais yang telah memukuli Abu Bakar, dan di antara mereka ada yang berkata:

"Demi Allah! Jika sekiranya Abu Bakar mati terbunuh olehmu, kami harus membunuh ‘Utbah sebagai balasan kami kepadamu".

Kemudian mereka kembali lagi ke rumah Abu Quhafah, untuk menengok keadaan Abu Bakar, adakah beliau sampai tewas atau tidak.

Di situ mereka bercakap-cakap dengan ayah dan ibu beliau. Dan keduanya sangat berduka cita, karena melihat Abu Bakar banyak mendapat luka.

Dengan taqdir Allah tidak lama kemudian, Abu Bakar sembuh dari luka-luka itu dan beliau sehat kembali.

Selama dalam keadaan sakit itu, beliau selalu menanyakan keadaan diri Nabi saw. Maka setelah dia sehat kembali, segeralah ia bersama-sama dengan ibunya pergi ke rumah Rasulullah karena khawatir kalau-kalau diri Rasulullah juga dianiaya sebagaimana dia sendiri.

Demikianlah cinta kasih Abu Bakar ra kepada Rasulullah. Dan ketika Abu Bakar sampai di rumah Rasulullah maka dipeluklah ia oleh Rasulullah.

Dan pada waktu itu juga ibunya Abu Bakar menyatakan beriman dan mengikut seruan Rasulullah dengan ikhlas.

Posting Komentar untuk "KISAH MUSUH NABI UBAY BIN KHALAF"