WANITA SHOLIHAH YANG BAIK MENYEMBUNYIKAN DIRI DARI HALAYAK
Wanita Muslimah itu, semakin ia tersembunyi dari pandangan lelaki itu semakin baik dan semakin terhormat. Semakin terlihat, semakin kurang baik. Inilah yang diyakini oleh para shahabiyat diantaranya Fathimah radhiallahu`aha, dan disetujui oleh Nabi Shallallahu`alaihi Wasallam.
Dalam sebuah hadits disebutkan:
أَنَّ عَلِيًّا ، قَالَ : سَأَلَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ شَيْءٍ قَالَ : ” أَيُّ شَيْءٍ خَيْرٌ لِلنِّسَاءِ ؟ ” فَلَمْ أَدْرِ مَا أَقُولُ ، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِفَاطِمَةَ ، فَقَالَتْ : أَلا قُلْتَ لَهُ : خَيْرٌ لِلنِّسَاءِ أَنْ لا يَرَيْنَ الرِّجَالَ وَلا يَرَوْنَهُنَّ ، قَالَ : فَذَكَرْتُ قَوْلَ فَاطِمَةَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : ” إِنَّهَا بِضْعَةٌ مِنِّي رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا “
"Ali bin Abi Thalib berkata: Rasulullah Shallallahu`alaihi Wasallam bersabda: `apa yang paling baik bagi wanita?`. Lalu Ali tidak tahu harus menjawab apa. katanya pada Fatima. Fatimah juga bersabda, “Katakan padanya bahwa yang terbaik bagi seorang wanita adalah wanita tidak memandang laki-laki dan laki-laki tidak memandang wanita.” Maka saya(Ali) mengatakan masalah ini kepada Rosululloh shollallohu 'alaihi wassalam. Kemudian beliau bersabda:, “Sesungguhnya Fathimah adalah bagian dari diriku. Semoga Allah meridhoi dia.(HR. Ibnu Abid Dunya dalam Al ‘Iyal No. 409, semua perawinya Tsiqah).
” Wanita yang tidak memposting foto dan menyembunyikannya agar pria tidak dapat melihatnya lebih baik daripada wanita yang memposting foto agar pria dapat melihatnya dengan bebas.
wanita shalihah itu pemalu.
Wanita yang memposting foto dirinya secara online agar dapat dilihat semua orang terlihat sedikit rasa malunya.
Bandingkan dengan dua wanita Sholihah yang diabadikan didalam Al-Quran berikut ini.
وَلَمَّا وَرَدَ مَاءَ مَدْيَنَ وَجَدَ عَلَيْهِ أُمَّةً مِنَ النَّاسِ يَسْقُونَ وَوَجَدَ مِنْ دُونِهِمُ امْرَأتَيْنِ تَذُودَانِ قَالَ مَا خَطْبُكُمَا قَالَتَا لَا نَسْقِي حَتَّى يُصْدِرَ الرِّعَاءُ وَأَبُونَا شَيْخٌ كَبِيرٌ فَسَقَى لَهُمَا ثُمَّ تَوَلَّى إِلَى الظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
“Dan ketika mereka tiba di sumber air di tanah Madyan, mereka mendapati sekelompok orang sedang meminumkan (ternaknya) dan di belakang orang banyak itu ada dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya) Musa berkata” Apa maksudmu? (dengan berbuat demikian) / Kedua wanita itu menjawab, "kami tidak bisa memberi air (ternak kami) sebelum penggembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya) sementara ayah kami sudah tua."yang sudah lanjut jawabnya.
Maka Musa memberi kepada ternak itu minum, untuk membantu mereka,dan lalu kembali ke tempat teduh dan berdoa. “Ya Tuhan, aku sangat membutuhkan sesuatu yang baik yang telah Engkau kirimkan kepadaku.” (QS Al-Qoshosh: 23-24).
Mengapa kedua wanita itu tidak segera meminumkan air ke sapi tersebut?.
Di Tafsir al-Jalarain disebutkan:
أي يرجعون من سقيهم خوف الزحام
“Artinya mereka tidak meminumkan air ke ternaknya karena takut bertemu dengan para laki-laki.”
Itulah ciri-ciri wanita sholihah. Mereka pemalu,tidak nyaman, dan takut bertemu atau tampil di depan laki-laki. Apakah dia sama dengan wanita muslimah jaman sekarang?.
Dan ini bukan cerita yang berakhir sampai disini simak cerita selanjutnya:
فَجَاءَتْهُ إِحْدَاهُمَا تَمْشِي عَلَى اسْتِحْيَاءٍ قَالَتْ إِنَّ أَبِي يَدْعُوكَ لِيَجْزِيَكَ أَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَا فَلَمَّا جَاءَهُ وَقَصَّ عَلَيْهِ الْقَصَصَ قَالَ لَا تَخَفْ نَجَوْتَ مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ (25)
Kemudian datanglah kepada musa salah satu dari kedua wanita itu berjalan penuh malu-malu dan berkata, "Sesungguhnya ayahku memanggil kamu agar ia memberikan balasan terhadap (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami:" (QS Al-Qoshash: 25).
ternyata wanita shalihah ini berbicara dan menemui lelaki yang bukan mahram dengan penuh rasa malu,bukan dengan genit,penuh canda tawa rayuan dan kepercaya-dirian untuk tampil di hadapan sang lelaki.
Nabi Shallalahu 'alaihi wasalam bersabda:
الإيمانُ بِضعٌ وستونَ شُعبةً ، والحَياءُ شُعبةٌ منَ الإيمانِ
“Iman itu ada enampuluh cabang dan rasa malu adalah salah satu cabangnya.”(HR Bukhari 9, Muslim 35).
Rasulullah Shallallahu `alaihi wasalam bersabda:
الحياءُ لا يأتي إلَّا بخيرٍ
“Malu itu tidak datang,kecuali dengan kebaikan:"(HR Bukhori :6117,Muslim :37).
Para umat terdahulu sebelumdi utusnya Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasalam.sudah mengenal dan menyadari bahwa sifat malu itu baik dan merupakan ajaran para nabi terdahulu.
Nabi Shallalahu 'alaihi wasalam bersabda:
إن مما أدرك الناس من كلام النبوة الأولى : إذا لم تستح فاصنع ما شئت
“Sesungguhnya di antara yang diketahui manusia, dan di antara sabda para nabi terdahulu, adalah perkataan:jika engkau tidak punya rasa malu, berbuatlah sesukamu.” (HR Bukhari 6120) ).
Maka Saudariku, kenalilah dan terimalah akhlak mulia yang diajarkan oleh Tuhan dan Nabi kita.
Posting Komentar untuk "KENAPA WANITA MUSLIM HARUS MENYEMBUNYIKAN DIRI"